Foto;Sewaktu usai natal |
Perayaan Natal adalah bagian yang tak
terpisahkan dari iman Kristiani. Jutaan orang di seluruh dunia menyambut
perayaan Natal. Banyak hal dipersiapkan untuk menyambut perayaan ini, mulai
dari persiapan yang bersifat rohani dalam bentuk puasa dan pertobatan sampai
pada persiapan yang bersifat jasmani, seperti membuat kandang natal, pohon
natal dan segala sesuatu yang berkaitan dengan hal tersebut.
Perayaan Natal keluarga besar
Permanapandodei Bandung merupakan “wadah kumpulan”, Oleh karena itu, dengan
natal ini kita mempersatukan iman dan harapan yang teladan, Yesus datang ke
bumi untuk memerintahkan kebenaran atau ketulusan hati pada seseorang, kita
mengikuti/melangkah jejak yang di berikan oleh Yesus, Karena ketulusan itu
membawa kita ke jalan yang terang.
Kita harus memahami bahwa Yesus kristus
telah Lahir dan Mati, untuk menghapus dosa manusia, supaya manusia hidup dalam
kebenaran dan melihat terang,Tema Natal permanapandodei di bawa ini
mengambarkan bahwa:
TEMA: Bangsa yang berjalan dalam kegelapan telah melihat
terang yang besar,Mereka yang diam di dalam negeri kekelaman, atasnya terang
bersinar (Yesaya 9:1)
SUB
TEMA: Yesus datang supaya kita hidup dalam
kelimpahan (Yohanes 10:10)
Ayat diatas ini merupakan salah satu yang
di lihat dalam misteri kehidupan, dan kehidupan bukanlah sekedar aspek
kemiskinan dan kerendahan. Semuanya itu memang patut diteladani. Namun di atas
semuanya itu, misteri Natal memberikan kepada kita anugerah untuk menjadi
serupa dengan Allah (bukan dalam kodrat). Kehadiran Tuhan mengarahkan kita untuk
terlibat dan berperan serta dalam hidup Allah sendiri, yaitu hidup ilahi dan
hidup terang bersinar bersama Allah. Singkat
kata, spiritualitas Natal adalah spiritualitas pengangkatan nilai kemanusiaan
kita menjadi anak-anak Allah.
Di dalam penghayatan iman, tidaklah tepat
memandang Allah sebagai “di luar diri
kita”, sebab justru berkat misteri Natal mau dihidupkan kembali Kristus
yang selalu berada di dalam diri kita dengan sikap-sikap-Nya yang penuh Cinta,
Setia, Sederhana, Rendah hati, Suci, dan lain-lain. Sikap-sikap Kristus
itulah yang patut kita hidupi dalam keseharian kita. Karena sekali lagi Allah
mengajar umat beriman pada perayaan Natal untuk menyadari diri lagi akan
keluhuran kodrat manusia, sebab dengan turut serta dalam kodrat ilahi, manusia
hendaknya semakin menolak cara dan semangat hidup manusia.
Dalam kotbah natal Abang Medelky
Anouw, Mengatakan bahwa, Yesus datang ke
dunia untuk Mati, Oleh sebab itu, tidak mudah seorang mau mati untuk
orang yang berdosa tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani
mati. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus
telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Itulah sepenggal kalimat
ilahi yang kuyakini dan senantiasa menggetarkan hatiku ini. Aku ini orang jahat.
Aku ini pelaku dosa baik yang hitam maupun yang putih. Aku ini selayaknya
dimurkai Allah dalam kekelaman-Nya, dalam neraka-Nya yang menyala-nyala. Tapi
syukurlah, Darah Kristus telah tercurah, membebaskanku dari penghukuman Yesus
Kristus.
Yesus
datang merupakan teladan bagi umat kristini yang dapat terang “
Dalam diri” dan kita menyadari
bahwa Allah adalah “Terang damai” (Natho M. Pigai)
0 komentar:
Posting Komentar